Kesuksesan diawali dari sebuah mimpi yg berlanjut dengan usaha dan doa agar bisa terwujut

Minggu, 24 Mei 2015

motif batik solo

motif batik soloKota solo atau Purwakarta merupakan salah satu kota di Pulau Jawa yang masih lekat akan adat-istiadatnya. Kota Solo terletak di Jawa Tengah dan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali. Selain terkenal dengan sungai Bengawan Solo, kota Solo juga pupuler akan produksi batiknya. Motif batik Solo cukup beragam dimana setiap motif batik Solo mengandung makna tertentu. Makna atau filosofi yang terkandung pada tiap motif batik Solo cenderung mengarah ke hal-hal yang berhubungan dengan pernikahan dan rumah tangga. Daerah pengrajin Batik Solo paling banyak bisa kita jumpai di Kampung Batik Laweyan dan Kampung Wisata Batik Kauman.
Masyarakat Kota Solo memang sudah bertekad untuk selalu memelihara budaya daerahnya, konsistensi masyarakat Solo akan hal tersebut tertuang dalam istilah The Spirit of Java, yang artinya semangat masyarakat Jawa.

macam-macam motif batik solo
Ada beberapa motif batik Solo yang terkenal diantaranya motif Sidoluruh dan Sidomukti. Motif batik Solo umumnya mengandung makna tentang kehidupan manusia khususnya dalam prosesi pernikahan seperti yang telah dikatakan diatas. Bagi Anda pecinta batik jika ingin lebih paham tentang macam-macam motif batik Solo dan maknanya mari kita lihat penjelasannya dibawah ini.

Makna Tersirat Dibalik Motif Batik Solo

  • Motif Batik Kawung, Sawat dan Parang Rusak Barong.
    Motif batik jenis ini merupakan jenis motif yang biasa dipakai oleh keluarga kerajaan.
  • Motif Batik Soblog.
    Soblog artinya besar, umumnya motif batik satu ini dipakai ketika melayat. Makna motif Soblog sendiri yaitu agar orang yang meninggal diterima kebaikannya dan mendapat tempat yang layak disisi Tuhan.
  • Motif Batik Sido Mukti
    Sidomukti berasal dari dua kata yaitu ‘sido’ yang artinya menjadi, dan mukti yang berarti ‘makmur’. Jadi makna keseluruhannya ialah orang yang memakai batik dengan motif ini diharapkan akan menjadi makmur atau berkecukupan. Sehingga motif batik Sidomukti sering kita jumpai di acara-acara pernikahan.
  • Motif Batik Truntum
    Untuk motif batik turuntum umumnya dipakai oleh orang tua dari pengantin Kata turuntum artinya membimbing. Jai makna dari motif batik Solo yang satu ini ialah agar orang tua bisa tetap memberi bimbingan kepada anak-anaknya dalam mengarungi rumah tangga karena pada dasarnya meskipun seorang telah menikah ia masih tetap membutuhkan bantuan orang tuanya dalam hal-hal tertentu agar bisa menapaki kehidupan rumah tangga dengan bai.
  • Motif Batik Satrio Manah
    Ketika prosesi lamaran biasanya motif batik ini dipakai oleh wali dari calon mempelai pria. Kandungan makna yang tertanam dalam motif batik ini ialah agar lamaran calon pengantin pria dapat diterima.
  • Motif Batik Semen Rante
    Tidak beda jauh dengan motif batik Satrio Manah, motif Semen Rante juga kerap dikenakan saat prosesi lamaran berlangsung. Namun motif ini dipakai oleh wali dan calon mempelai wanita. Motif batik Semen Rante sendiri mengandung arti yanbg cukup kuat, kata rante memiliki arti suatu ikatan hubungan yang kuat dan kokoh. Dari sini bisa disimpulkan bahwa wali dari calon pengantin wanita berharap anaknya sang calon wanita bisa mendapatkan pria yang mampu menciptakan sebuah keluarga yang memiliki pondasi yang kokoh.
  • Motif Batik Parang Kusumo
    Motif batik Parang Kusumo memiliki satu makna bunga mekar, artinya orang yang mengenakan batik dengan motif ini digambarkan seperti bunga yang sedang mekar yang sudah siap lahir batin untuk menikah. Sehingga motif batik Parang Kusumo kerap dipakai oleh calon mempelai wanita saat prosesi tukar cincin.
  • Motif Batik Pamiluto
    Motif batik inilah yang selalu dipakai sang ibu dari mempelai wanita saat prosesi tukar cincin. Makna tersirat dari salah satu motif batik Solo ini adalah sebuah harapan agar hubungan sang anak dengan calon suaminya seperti kisah Mimin lan Minuto.
  • Motif Batik Ceplok Kasatriyan
    Di kota solo terdapat sebuah tradisi yang bernama kirab pengantin dimana prosesi ini biasanya dilakukan sebelum kedua mempelai duduk bersama diatas kursi pengantin.
  • Motif Batik Semen Gedong
    Setelah upacara pernikan selesai semua barulah kedua pengantin yang baru saja menikah ini memakai batik dengan motif Semen Godong. Motif Semen Godong menyiratkan suatu makna agar pengantin anyar bisa segera memiliki mongmongan dan tentu saja anak-anak yang soleh.
  • Motif Batik Bondet
    Kemudian motif batik Solo yang terakhir bernama Bondet. Motif batik Bondet dikenakan saat pengantin menghadapi malam pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar