Kesuksesan diawali dari sebuah mimpi yg berlanjut dengan usaha dan doa agar bisa terwujut

Minggu, 24 Mei 2015

Pekalongan Kota Batik


Asal Usul Pekalongan
Asal usul nama Kota Pekalongan sebagaimana diungkapkan oleh masyarakat setempat secara turun temurun terdapat beberapa versi. Salah satunya disebutkan adalah pada masa Raden Bahurekso sebagai tokoh panglima Kerajaan Mataram. Pada tahun 1628 beliau mendapat perintah dari Sultan Agung untuk menyerang VOC (Vereenigde Oost Indishe Compagnic / Perserikatan Maskapai Hindia Timur) di Batavia. Maka ia berjuang keras, bahkan diawali dengan bertapa seperti kalong / kelelawar (bahasa Jawa : topo ngalong) di hutan Gambiran (sekarang : kampung Gambaran letaknya disekitar jembatan Anim dan desa Sorogenen).Dalam pertapaannya diceritakan bahwa Raden Bahurekso digoda dan diganggu Dewi Lanjar beserta para prajurit siluman yang merupakan pengikutnya. Namun semua godaan Dewi Lanjar beserta para pengikutnya dapat dikalahkan bahkan tunduk kepada Raden Bahurekso. Kemudian Dewi Lanjar, yang merupakan utusan Ratu Roro Kidul memutuskan untuk tidak kembali ke Pantai Selatan, akan tetapi kemudian memohon ijin kepada Raden Bahurekso untuk tinggal disekitar wilayah ini. Raden Bahurekso memenuhi permohonan ini bahkan Ratu Roro Kidul juga menyetujuinya. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa Tengah. Konon letak keraton Dewi Lanjar dipantai Pekalongan sebelah sungai Slamaran. Sejak saat itu, daerah tersebut terkenal dengan nama Pekalongan.

Pekalongan, Kota Batik Dunia


Di indonesia kita tidak perlu takut kehabisan tujuan wisata. Selalu ada saja hal menarik yang bisa dilihat dan belum pernah kita ketahui. Setidaknya begitulah pengalaman saya. Walaupun sudah beberapa kali ke Jawa Tengah, belum sekalipun saya ke kota Pekalongan yang Cuma sekitar sejam naik kereta dari Semarang. Maka, di bulan april lalu, kota pantai utara Pulau Jawa ini menjadi tujuan wisata akhir pekan saya.

Kunjungan saya ke Pekalongan bertepatan dengan perayaan ulang tahun kota ini yang ke-105. perayaannya mencakup karnaval, pameran buku, presentasi pecha Kucha oleh Pak Walikota tentang visi misinya, dan banyak lagi. Momen ini juga digunakan untuk rebranding kota Pekalongan menjadi World’s City of Batik. Dalam rangkaian perayaan, tak ketinggalan diadakan pertunjukan videomapping kary seniman video digital Adi Panutun dan timnya dari rumah produksi sembilan matahari, bandung. Video yang diproyeksikan ke fasad gedung Museum Batik ini mengisahkan sejarah, perkembangan, hingga konflik dan inovasi industri seputar batik Pekalongan. Walau disana Cuma sebagai turis, entah kenapa saya terharu melihat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi terhadap perayaan ulang tahun ini.

Pekalongan di luar musim ulang tahun pun tetap menarik, terutama jika kita menyukai sejarah dan budaya, khususnya batik. Museum  Batik di simpang lima Jalan Jatayu adalah tujuan utama disini. Menempati gedung kuno ala art deco, museum ini diresmikan pada tahun 2006. di dalamnya kita bisa melihat koleksi batik Pekalongan, selain batik dri seluruh nusantara. Mungkin belum banyak orang tahu bahwa Sumatera, Kalimantan, dan Papua pun sudah mulai mengembangkan kerajinan batik dengan motif khas masing-masing, Lalu di bagian belakang gedung terdapat workshop tempat pengunjung bisa belajar membatik dengan canting tulis maupun cap.

Seorang pemandu menemani saya berkeliling museum sambil memberi keterangan yang padat. Misalnya, informasi bahwa ciri khas Batik Pekalongan adalah motif dasar berupa simbol arah mata angin dan geometris, Batik Sogan khas Solo yang berwarna coklat dari tanaman Soga, Batik pengaruh Arab yang berupa kaligrafi dan melarang penggambaran mahluk hidup kecuali tanpa kepala. Anda ingin membeli oleh-oleh? Tepat di sebelah pintu masuk, terdapat toko yang menjual berbagai suvenir dari Batik seperti syal, dompet, tatakan gelas, dan tentunya baju serta kain dengan harga yang cukup terjangkau.

Pekalongan menuju kota batik dunia???

PEKALONGAN - Kota Pekalongan terus berbenah menuju Kota Batik Dunia, setelah batik di Indonesia resmi setelah diakui UNESCO sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.

"Sejak 2005 saya walikota, fokus kerja saya adalah bidang batik dan perikanan," ujar Walikota Pekalongan Basyir Ahmad dalam workshop 'praktik baik: kebijakan inovatif untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di daerah otonom' di autorium Gren Mandarin Hotel, Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (20/9).

Saat ini jelas dia, sistem inovasi daerah (SIDa) di Pekalongan terus ditingkatkan, terutama kerajinan batik. Kota Pekalongan yang memiliki empat kecamatan dan 47 kelurahan ini memiliki sistem iptek. Ke depan, pihaknya akan meningkatkan penguatan sistem serta reformasi kebijakan dan iklim usaha yang kondusif. Disamping tetap menjaga kelestarian kesenian Tari Batik.

"Pada acara penurunan bendera pusaka tanggal 17 Agustus 2013 di depan Istana Merdeka lalu, kita menggelar Pentas Tari Batik Pekalongan," terang dia.

Saat walikota menyampaikan sambutannya sempat terjadi insiden padam listrik dua kali. Basyir pun langsung meminta maaf kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Batik Mendunia !!!

Batik Budaya Asli Indonesiayang saat menjadi busana khas dari negara Indonesia. Batik tidak hanya sekedar kain tradisional dengan beragam corak. Didalam batik juga mengandungsejarah dan nilai – nilai tradisi dari bangsa Indonesia yang sangat berharga. Jika dibandingkan dengan kain – kain biasa batik lebih memiliki nilai seni yang sesuai untuk semua kalangan. Kain batik digunakan sebagai pakaian yang umumnya dipakai ketika ada acara formal. Kain Batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Sejak 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kebudayaan asli Indonesia. Pengakuan internasional mebuat bangsa Indonesia bangga akan budaya batik dan tetap melestarikan keberadaan batik dengan semakin luas di Nusantara.

Batik Motif Sido Luhur

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Motif yang ditorehkan pada selembar kain batik selalu mempunyai makna tersembunyi. Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Kali ini kami akan sajikan mengenai keunikan makna batik klasik yaitu motif Sido Luhur.
Terdapat mitos mengenai penciptaan motif batik Sido Luhur yang menuntut pencipta awalnya untuk menahan nafas berlama-lama. Motif Sido Luhur diciptakan Ki Ageng Henis, kakek dari Panembahan Senopati pendiri Mataram Jawa, serta cucu dari Ki Ageng Selo. Konon motif Sido Luhur dibuat khusus oleh Ki Ageng Henis untuk anak keturunannya. Harapannya agar si pemakai dapat berhati serta berpikir luhur sehingga dapat berguna bagi masyarakat banyak.
Menurut seorang pengamat budaya Jawa, Winarso Kalinggo, motif itu kemudian dimanifestasikan ke selembar kain (dicanting) oleh Nyi Ageng Henis. Nyi Ageng sendiri adalah seorang yang mempunyai kesaktian. Mitosnya, Nyi Ageng selalu megeng (menahan) nafas dalam mencanting sampai habisnya lilin dalam canting tersebut. Hal itu dimaksudkan agar konsentrasi terjaga dan seluruh doa dan harapan dapat tercurah secara penuh ke kain batik tersebut. Sampai sekarang pun, secara umum, proses penciptaan batik masih sama seperti jaman dulu. Laki-laki membuat motif, yang wanita mencanting.
Batik Motif Sido Luhur
Batik Motif Sido Luhur
Sumber:http://kamusjawa.com
Motif batik Sido Luhur merupakan jenis batik keraton yang berasal dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Di Keraton Surakarta, biasanya motif Sido Luhur dikenakan oleh temanten putri pada malam pengantin. Batik motif Sido Luhur memiliki filosofi keluhuran. Bagi orang Jawa, hidup memang untuk mencari keluhuran materi dan non materi. Keluhuran materi artinya bisa tercukupi segala kebutuhan ragawi dengan bekerja keras sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat, maupun profesinya. Sementara keluhuran budi, ucapan, dan tindakan adalah bentuk keluhuran non materi. Orang Jawa sangat berharap hidupnya kelak dapat mencapai hidup yang penuh dengan nilai keluhuran.

Apa itu model Baju Batik Sarimbit???


Model Baju Sarimbit. Sarimbit adalah pakaian seragam bagi suami istri, pakaian seragam untuk satu keluarga, pakaian seragam untuk pasangan ataupun sahabat. Tidak mesti sama percis antara keduanya,  terkadang ada yang motifnya sama namun warna berbeda. Dan ada pula yang berwarna sama namun mempunyai motif dan corak yang berbeda.

Model Baju Sarimbit atau sering disebut juga baju couple atau baju batik pasangan memang dibuat untuk memperlihatkan kekompakan atau keserasian antara kedua pasangan yang memakainya.

Sejarah Batik Pekalongan


Sejarah Batik di Pekalongan dimulai dari pasca peperangan dan perpecahan di lingkungan kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh rajanya Panembahan Senopati. Peperangan melawan kolonial belanda maupun perpecahan di antara lingkungan kraton memang kerap kali terjadi, hingga pada suatu saat kondisi yang paling parah menyebabkan banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Pekalongan. Keluarga-keluarga kraton yang memang telah mempunyai tradisi batik dan mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan ke daerah pengunsian di Pekalongan.